Bisnis
berbasis teknologi system informasi yang berbentuk layanan online (GO JEK)
Didirikan oleh Nadiem Makariem, lulusan jurusan
Bisnis dari Universitas Harvard, AS ini mendirikan PT. GoJek Indonesia. Dengan
memanfaatkan layanan transportasi ojek secara online. Maksud menggunakan
layanan online disini adalah, Gojek dipesan melalui online, dan pendaftaran
driver Gojek pun juga dilakukan secara online. Meskipun memiliki sistem online
yang modern, Gojek mempunyai kantor utama yang bisa dijadikan tempat pengaduan
oleh pelanggan jika mendapat perlakuan tidak baik.
GO-JEK adalah
sebuah perusahaan teknologi berjiwa sosial yang bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan pekerja di berbagai sektor informal di Indonesia. Kami bermitra
dengan sekitar 200.000 pengendara ojek yang berpengalaman dan terpercaya di
Indonesia, untuk menyediakan berbagai macam layanan, termasuk transportasi dan
pesan antar makanan. Kegiatan GO-JEK bertumpu pada tiga nilai pokok: kecepatan,
inovasi, dan dampak sosial. Para Driver GO-JEK mengatakan bahwa pendapatan
mereka meningkat semenjak bergabung sebagai mitra, mereka juga mendapatkan
santunan kesehatan dan kecelakaan, serta mendapat akses ke lebih banyak
pelanggan melalui aplikasi kami.
Berdiri sejak tahun
2011, Gojek telah memiliki seribu armada kendaraan roda dua dengan tidak hanya
mengantar penumpang saja, tetapi juga dapat mengantar jemput barang, makanan,
belanjaan, dan lainnya
Untuk memudahkan
pelayanan, Gojek juga menanamkan perangkat GPS pada setiap armadanya sehingga
memudahkan pengelola Gojek mendeteksi keberadaan pengendara Gojek yang sedang
melayani konsumen. Saat ini Gojek telah meluncurkan applikasi Gojek melalui
android yang bisa diunggah langsung melalui playstore demi memudahkan para
customer menggunakan layanan Gojek.
Go-Jek dapat
dipesan melalui Go-Jek App yang bisa diunduh melalui Play
Store
maupun App store. Dalam waktu
1 bulan aplikasi
ini sudah berhasil mencapai
150 ribu
download, dengan rating 4,4 dari 5
bintang. Untuk pembayarannya pun memiliki 2 cara yaitu
cash atau menggunakan Go-Jek Credit.
Go-Jek Credit adalah metode pembayaran GO-Jek
yang
dibuat cashless dan
dapat digunakan untuk
membayar semua layanan.
Hingga
bulan Juni 2015,
aplikasi GO-JEK sudah
diunduh sebanyak 400
ribu kali di
Google
Play pada sistem operasi Android.
BENTUK ORGANISASI BISNIS GO JEK
Dalam pandangan organisasi, khususnya bagaimana
penerapan struktur organisasi dijalankan untuk mencapai tujuan dari sebuah
organisasi, pendekatan yang dipergunakan oleh Go-jek mirip-mirip dengan pola
yang dipergunakan oleh perusahaan asuransi multinasional terkemuka yang
menggunakan agen untuk turut memasarkan produk asuransi.
Go-jek
lebih pasti karena menawarkan sistem yang terbuka, dan dengan semakin banyaknya
orang yang mengunduh dan menggunakan aplikasi ini, pangsa pasar untuk para
tukang ojek tentu akan semakin besar lagi. Go-jek memperluas pangsa pasar
tukang ojek dari yang berbasis pangkalan dan kavling wilayah, menjadi open to
all, dengan pembagian kerja yang jelas, mirip-mirip dengan perusahaan taksi,
tapi berbasis online dan virtual.
Dari sudut pandang organisasi, Go-jek menjadi lebih
efisien daripada Perusahaan taksi. Go-jek tidak perlu menyediakan motor untuk
para tukang go-jek, perusahaan taksi harus menyediakan mobil. Perusahaan taksi
harus menyediakan pangkalan untuk tempat mobil-mobil taksi, harus menyediakan
spare part, teknisi, montir. Go-jek tidak. Go-jek hanya menyediakan seragam dan
helm.
Pola bagaimana Go-jek beroperasi merupakan sebuah
bentuk organisasi virtual yang memiliki ciri-ciri highly centralized dimana
para tukang ojek tersebut tentu tidak mengatur keputusan strategis mengenai
Go-jek dan memiliki departementalisasi yang sangat sedikit. Ciri lain dari
organisasi virtual terletak pada outsourcing dimana hanya ada sekumpulan orang
saja yang melakukan pengambilan keputusan secara strategis, dan memberdayakan
pihak lain melalui sebuah mekanisme kerjasama dengan pihak ketiga untuk
menjalankan pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya supporting. Contoh, perusahaan
kecil yang bekerjasama dengan konsultan komunikasi untuk menangani semua
pekerjaan komunikasi perusahaan, lalu bagian riset dan pengembangan bekerja
sama dengan lembaga lainnya.
Pola yang dilakukan
Go-jek ini sangat efektif bagi perusahaan kecil untuk dapat beroperasi secara
maksimal dan meningkatkan daya saing untuk menghadapi korporasi besar. Bukan
tidak mungkin, pola organisasi virtual ini akan menjadi wajah, bagaimana bisnis
di masa depan akan dijalankan.
ETIKA
DAN PROFESIONALISME BISNIS GO JEK
Etika pada Go-Jek
Etika adalah suatu
sikap dan perilaku yang menunjukkan kesediaan dan kesanggupan seseorang secara
sadar untuk mentatati ketentuan dan norma kehidupan yang berlaku dalam suatu
kelompok masyarakat atau suatu organisasi. Etika organisasi menekankan perlunya
seperangkat nilai yang dilaksanakan ssetiap orang anggota. nilai tersebut
berkaitan dengan pengaturan bagaimana seharusnya bersikap dan berperilaku
dengan baik seperti sikap hormat, kejujuran, keadilan dan bertanggung jawab.
seperangkat nilai tersebut biasanya dijadikan sebagai acuan dan dianggap
sebagai prinsip-prinsip etis atau moral.
Dalam hal ini Go-Jek Indonesia ternyata telah
bekerja sama dengan Brimob atau pihak kepolisian untuk mengamankan operasional
para pengemudi Go-Jek. Jadi, bila ada seorang pengemudi Go-Jek yang mengalami
tindak kekerasan dari oknum ojek pangkalan, maka ia tinggal mengadu lewat
smartphone untuk kemudian ditindak oleh pihak Brimob tersebut. Pihak Brimob
tersebut bahkan turut berkeliling, agar semua tindak kekerasan bisa diredam.
Ketika anda mulai
memesan Go-Jek lewat aplikasi mobile, maka NAMA ANDA akan tercantum di
smartphone si pengendara Go-Jek, beserta rute pengantaran yang anda inginkan.
Setelah itu, pengendara Go-Jek tadi bisa menghubungi NOMOR TELEPON anda, untuk
mengkonfirmasi titik jemput. Setelah itu, kalau anda minta diantar ke rumah
atau ke kantor, maka secara tidak langsung ia juga akan mengetahui ALAMAT RUMAH
atau ALAMAT KANTOR anda. Jadi dalam sekali perjalanan saja, seorang pengendara
Go-Jek sudah bisa mengetahui data-data Nama anda, Nomor Telepon anda, dan
Alamat Rumah atau Kantor anda. Hal itu jelas merupakan sebuah pelanggaran
privasi yang rentan disalahgunakan, dan akibatnya bisa jadi menyeramkan.
Go-Jek merupakan sebuah
inovasi teknologi yang telah membawa banyak hal yang baik, seperti mempercepat
waktu untuk bepergian di dalam kota, serta membuka ribuan lapangan kerja baru.
Namun lebih baik lagi kalau inovasi yang mereka lakukan juga disertai dengan
perlindungan privasi yang baik kepada para penggunanya. Perusahaan taksi Blue
Bird merupakan salah satu contoh penyedia layanan yang sangat memperhatikan
privasi para pelanggannya.
Profesionalisme
Go-Jek
Dalam kurun waktu 4 (empat)
bulan setelah meluncurkan program aplikasi mobile pada awal 2015, Go-Jek yang
sudah berdiri sejak 2011 mulai dirasakan sebagai pesaing yang dituding akan
mematikan rejeki pengojek pangkalan. Bahkan, dalam sepekan ini banyak isu
seputar gonjang-ganjing Go-Jek yang berkembang dan disebar melalui media
sosial, disambut dengan ragam tanggapan dari berbagai sudut oleh warga Jakarta.
Maka, salahkan Nadiem Makariem si penggagas Go-Jek karena aplikasi mobile
Go-Jekya marak diunduh dan jasa Go-Jek lebih banyak dilirik oleh warga Jakarta
yang memiliki ketergantungan pada teknologi, tidak mau ribet dan mengharapkan
hasil yang instan sesuai kebutuhan.
Setiap calon pengendara Go-Jek diwajibkan oleh
perusahaan untuk menyerahkan dokumen penting sebagai jaminan berupa kartu
keluarga, akta kelahiran dan surat nikah ketika lolos seleksi menjadi
pengendara Go-Jek. Hal yang lumrah pada proses penerimaan karyawan suatu
perusahaan. Beliau juga menjelaskan, ketika diterima menjadi pengojek di Go-Jek
dia dan rekan-rekannya mendapatkan pelatihan singkat pengenalan dan panduan
menggunakan aplikasi Go-Jek serta peraturan yang mesti ditaati. Ditambahkannya
pula, setiap Kamis para pengendara Go-Jek dibagi kelompok dan dijadwalkan untuk
mengikuti pelatihan tertib lalu lintas yang diberikan oleh Polda Metro Jaya.
Ditilik dari sisi
marketing, berhasil tidaknya satu produk yang ditawarkan ke pasar, bergantung
pada beberapa faktor berikut: pemilihan dan penerapan strategi pasar,
keunggulan produk, harga yang ditawarkan serta kepuasan konsumen yang
membeli/menggunakan produk tersebut. Dalam menjajal pasar; Go-Jek telah
menerapkan First-In Strategy yang mengundang reaksi para pesaing yang bergerak
di bidang yang sama, jasa angkutan. Tak hanya itu, sebagai pionir di bidangnya,
Go-Jek juga menawarkan jasa layanan antar barang, jasa belanja dan yang terbaru
jasa pesan antar makanan yang diminati oleh pasar. Paket jasa layanan yang
sangat diminati oleh warga Jakarta, yang bisa dinikmati hanya dengan membuka
smartphone di tangan tanpa perlu meninggalkan kegiatan mereka.
Setiap pengendara
Go-Jek akan mendapatkan masing-masing 2 (dua) buah jaket dan helm serta
perlengkapan masker dan tutup kepala untuk penumpang. Jika ada di antara
pengendara yang tidak mematuhi prosedur yang disepakati bersama perusahaan,
pengguna jasa Go-Jek dapat segera melaporkan yang bersangkutan ke layanan
pelanggan Go-Jek.
Kegiatan di pasar akan
berjalan ketika ada 3 (tiga) faktor penentu ini produsen, produk serta
konsumen. Jika ingin berhasil menjual produknya, produsen tentu akan
menawarkannya lewat promosi dengan strategi yang jitu agar dipilih oleh
pembeli. Sedang, di sisi konsumen, mereka tentu akan membandingkan keunggulan
satu produk yang ditawarkan di pasar sebelum menentukan produk mana yang sesuai
dengan kebutuhannya. Kepuasan terhadap satu produk atau jasa dari brand
tertentu, tidak menutup kemungkinan untuk terus membeli atau menggunakan jasa
tersebut bukan? Hal yang sama berlaku pada jasa angkutan umum, sebaiknya
memilih transportasi yang dapat dipercaya dan aman.
SUMBER :