PENGALAMAN
Manusia dan cinta kasih
Sebuah pengalaman
yang takkan terlupakan ketika aku di haruskan untuk tinggal di sebuah pondok
pesantren demi dan meninggalkan rumah untuk sementara waktu, walaupun begitu
aku tetap harus menjalaninya. Tidak seperti yang telah aku bayangkan bahwa
tinggal jauh dari rumah dan orang tua begitu menyebalkan dan menyedihkan namun
tidak begitu yang aku rasakan ketika aku
menjalani nya.
Di sebuah pondok yang cukup terkenal di
desaku,di hari pertama tak banyak yang ku lakukan hanya mengikuti kegiatan para
santri seperti biasanya hanya saja yang berbeda ialah aku haru mengambil makan siang dengan mengantri begitu pun dengan
minum nya sesuatu yang tidak biasa ku lakukan di rumah.
Sore hari nya ketika aku mau mandi juga harus mengantri sungguh
menyebalkan sekali pikirku” apa-apa harus bergantian” tapi mau gimana lagi aku
harus tetap menjalani nya waktu terus berlalu berminggu-minggu tiada yang mengesankan
di pondok hanya saja pengetahuanku lebih luas lagi tentang agama dan rasa
persaudaraan dan kebersamaan yang mulai tertanam di diriku pun mulai tumbuh
dan berkembang,.
Aku
mulai menikmati harus mengantri mengambil makan,mandi,nyuci dengan teman-teman
semua pekerjaan yang ku lakukan di pondok hampir seleruhnya ku kerjakan bersama
sambil ngobrol dan bercengkrama. Tiada terasa waktu ujian kelulusan pun telah
tiba hampir 3 bulan lama nya aku dan teman teman harus menjalani sebuah ujian
di sekolah tidak seperti sekolah pada umumnya di sini kami mempunyai mata
pelajaran yang lebih dengan sekolah lain seperti qur’an,hadist,tafsir dan
sebagainya .
Ujian
pertama yang harus ku jalani adalah ujian amaliyah namanya yaitu sebuah ujian
yang mengharuskan kita mengajar seperti para guru pada umumnya menggunakan
bahasa Arab dan kita pun harus menyusun sebuah makalah tentang apa yang akan
kita ajarkan, muridnya tidak lain adalah adik kelas kita sendiri berhari-hari
aku dan teman-teman membuat laporan dan menjalani latihan supaya tidak gugup di
depan kelas saat mengajar nanti, akhirnya waktu yang di tunggu pun datang tepat
hari selasa aku pun mendapat jam pagi dan mengajar kelas 8B sanawiyah waktu itu
aku masih ingat betul perasaan gugup dan takut saat aku mulai memasuki ruang
kelas,ASSALAMUALIAKUM.WR.WB itu adalah kalimat pertama yang ku ucapakan di
depan para adik kelas yang saat itu menjadi anak muridku, jam pun terus
berputar akhirnya ujian amaliyah yang ku jalani pun selesai tepat waktu, namun
ujian yang lain akan menantiku di depan, aku masih ingat betul ketika di asrama
setiap malam aku dan teman-teman selalu membangunkan satu sama lain untuk
bersama-sama sholat tahajud sungguh itu adalah suatu pengalaman dan kenangan
yang takkan terlupakan olehku suatu pengalaman yang sungguh istimewa yang kami
lakukan untuk menggapai cita-cita yang kami inginkan bersama-sama rasa
solidaritas yang tinggi sesama teman adalah hal yang utama.
Ujian
pun berlanjut kami harus menjalani ujian qur’an di mana kami harus menghafal 6
jus untuk bisa lulus, sebuah pengorbanan yang luar biasa bagi kami tiada hari
tampa harus menghafal, bulan terus berganti bulan ujian demi ujian pun telah
kami lewati dengan baik tinggal menunggu hari yang selalu kami nanti-nantikan
yaitu HAFLAH atau hari perpisahan. Sebuah hari yang takkan terlupakan karna
untuk mencapai hari itu memerlukan sebuah proses yang cukup panjang sebuah
pengorbanan yang tak henti-henti demi mencapai sebuah kesuksesan butuh
perjuangan dan usaha yang tiada hentinya.di sana lah aku belajar berbagi dan
menghargai antar sesama karena kita aku takkan bisa seperti ini tampa mereka
TEMAN-TEMANKU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar