MANUSIA DAN CINTA KASIH
BAB 1
PENDAHULUAN
Ø
LATAR BELAKANG
Manusia hidup di dunia tidak bisa terlepas dari berbagai hal yang selalu
melekat dengan dirinya. Hal yang selalu melekat itu meliputi berbagai aspek,
baik itu konkret, abstrak. Aspek yang konkret adalah yang dapat dirasakan oleh
panca indra manusia. Manusia bisa melihat, mendengar
meraba, mengecap dan mencium bau. Kelima aspek itu bisa dirasakan manusia
selama panca indra manusia masih normal. Sedangkan aspek yang abstrak adalah
sesuatu yang dirasakan manusia melalui perasaan. Manusia bisa merasakan
bahagia, sedih, cinta, sayang, benci, marah, gelisah dan sebagainya.
Manusia cenderung untuk selalu mendapatkan
sebuah kepuasan.sehingga manusia selalu inginmerasakan bahagia, cinta, kasih
sayang, dan melihat hal-hal yang bersifat indah. Akibatnya manusia selalu
berusaha untuk mewujudkan keinginan itu baik secara individu maupun kelompok. Mereka tidak akan puas sebelum mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Berdasarkan permasalahan diatas penulis akan membahas
hal-hal yang berkaitan dengan manusia dan cinta kasih. Sehingga diharapkan
nantinya kita mengetahui dan mengerti akan semua kebutuhan dan pentingnya
manusia dan cinta kasih.
Ø RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian manusia dan cinta kasih ?
2. Apa saja yang berhubungan dengan
manusia dan cinta kasih ?
Ø TUJUAN
1. Mengetahui pengertian manusia dan cinta
kasih ?
2. Mengetahui apa saja yang berhubungan
dengan manusia dan cinta kasih ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MANUSIA
a. Menurut ilmu kimia adalah kumpulan dari
partikel-partikel atom yang membentuk jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia.
b. Menurut ilmu fisika adalah merupakan
kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan
kumpulan dari energy.
c. Dalam biologi adalah manusia merupakan
mahluk biologis yang tergolong dalam golongan mahluk mamalia.
d. Secara alam ilmu ekonomi, manusia
merupakan mahluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan
setiap kegiatan, sering disebut homo economicus.
e. Dalam
sosiologi manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri.
f. Dalam politik manusia adalah mahluk
yang selalu ingin mempunyai kekuasaan.
Aspek tindakan manusia dengan
analisa hubungan antara tindakan dan unsur-unsur manusia. Seringkali misalnya
orang senang terhadap penyimpangan terhadap nilai-nilai masyarakat dapat
diidentifikasi bahwa orang tersebut lebih dikendalikan oleh Id dibandingkan
super-egonya. Atau seringkali ada kelainan yang terjadi pada manusia, misalnya
orang yang berparas buruk dan bertubuh pendek berani tampil ke muka umum, dpat
diterangkan dengan mengacu pada unsur nafs (kesadaran diri) yang dimilikinya.
Kesemuanya tersebut dapat digunakan sebagai alat analisa bagi tingkah laku
manusia.
Hakekat Manusia :
a.
Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai
satu kesatuan yang utuh,
b.
Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan
denan mahluk lainnya,
c.
Mahluk biokultural yaitu mahluk hayati yang budayawi,
d.
Mahluk Ciptaan Tuhan yagn terkait dengan lingkungan,
mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
B. CINTA KASIH
1.
Pengertian Cinta Kasih
Menurut
kamus umum bahasa Indonesia karya WJS Poerwadarminta. Cinta adalah rasa sangat
suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada). Ataupun rasa sangat kasih atau
sangat tertarik hatinya sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta
kepada atau menaruh belas kasihan. sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta.
Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada
seseorang yang disertai menaruh belas kasihan.
Walaupun cinta dan kasih memilik arti hampir sama, tetapi
memiliki perbedaan juga antar keduanya. Cinta lebih mengandung pengertian
mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya. Dengan kata lain dengan
cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata. Menurut Erich
Fromm menyebutkan, bahwa cinta terutama itu dalah memberi, bukan menerima.
Danmemberi merupakan ungkapan paling tinggi dari kemampuan.
Menurut Dr Sarlito W.Sarwono.
Dikatakannya bahwa cinta memiliki tiga unsur yaitu keterkaitan, keintiman, dan
kemesraan. Beliau juga mengungkapkan bahwa tidak semua unsur cinta itu sama
kuatnya. Kadang-kadang ada yang keterkaitannya sangat kuat, tetapi keintiman dan
kemesraannya kurang. Cinta seperti itu mengadung kesetiaan yang amat kuat.
Misalnya cinta kepada sahabat karib, cinta kepada saudara sekandung yang penuh
dengan keakraban.
Selain pengertian dari Sarlito, lain
halnya pengertian cinta yang dikemukakan oleh Dr. Abdullah Nasih Ulwan, dalam
bukunya yang berjudul Manajemen cinta. Cinta adalah perasaan jiwa dan gejolaj
hati yang mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya dengan penuh gairah,
lembut dan kasih sayang.
Bahwa fenomena cinta yang telah melekat
dalam jiwa manusia merupakan pendorong dan pembangkit yang paling besar didalam
melestarikan kehidupan lingkungan. Kalau bukan karena cinta, tentu manusia
tidak akan pernah terdoromg gairah hidupnya untuk mewujudkan apa yang
dicita-citakannya. Cinta merupakan faktor yang paling utama dalam kelanjutan
hidup manusia, dalam kenal mengenal antar mereka. Juga untuk saling
memanfaatkan kemajuan bangsa.
Setiap manusia pernah bercinta, hanya saja tidak semua
manusia dapat melahirkan rasa cinta dalm bentuk seni. Bagi penyair mencurahkan
rasa cintanya adalh biasa.Cinta memegang peranan penting dalam kehidupan
mnusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan
keluarga dan pemeliharan anak, hubungan yang erat di masyarakat dan hubungan
manusiawi yang akrab
Tiga unsur cinta yang dikemukakan oleh
Dr. Sarlito.W.Sarwono, yaitu:
1)
keterikatan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas
untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia.
2)
Keintiman yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang
menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi.
Panggilan-panggilan formal seperti bapak, ibu, saudara digantikan dengan
sekedar memanggil nama atau sebutan saying.
3)
Kemesraan yaitu adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen kalau jauh
atau lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang.
Didalam kitab suci Al Quran ditemui adanya fenomena cinta yang bersembunyi
dalam jiwa manusia yang memilik 3 tingkatan, yaitu:
1)
Cinta tingkat tinggi adalah cinta kepada Allah, rasulallah
dan berjihad dijalan Allah. Bagi setiap orang Islam yang bertakwa, sudah
menjadi keharusan bahwa cinta kepada Allah, Rasulullah, dan berjihad di jalan
Allah, adalah merupakan cinta yang tidak ada duanya. Hal ini merupakan
konsekwensi iman dan merupkan keharusan dalam Islam.
2) Cinta
tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, istri/suami dankerabat.
Hakekat cinta menengah adalah suatu energi yang datang dari perasaan hati dan
jiwa. Ia timbul dari perasaan seseorang yang dicintainya, aqidah, keluarga,
kekerabatan atau persahabatan . Karena hubungan cinta, kasih sayang dan
kesetiaan diantara mereka, semakin akrab. Adapun pengaruh yang ditimbulkan
cinta menengah ini akan nampak jelas hasilnya. Jika bukan disebabkan rasa kasih
sayang yang ditanamkan oleh Tuhan dalam haati, sepasang suami istri, tentu
tidak akan terbentuk suatu keluarga, tak akan ada keturunan, tak akan terwujud
asuhan, bimbingan dan pendidikan terhdap anak. Karena itu ia adalah cinta
rendahan
3)
Cinta tingkat rendah adanya cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga,
kerabat, harta dan tempat tinggal.
Cinta ada lima
macam, (H. Mustofa Ahmad 1999: 87) yaitu:
1.
Cinta kepada Allah
Merupakan bentuk pemujaan yang tertinggi. Pemujaan tersebut dilakukan manusia
sebagai mahluk relijius yang menitikberatkan kehidupannya kepada yang maha
kuasa dengan kesadaran atas kekuasaan dan kemampuan yang lebih tinggi
dari kekuasaan dan kemampuanya, yaitu kekuasaan dan kemampuan menentukan hidup
matinya seluruh mahluk.
2.
Cinta diri sendiri
Manusia disamping
mencintai sesama manusia juga perlu mencintai diri sendiri. Maksudnya seseorang
harus mengurus diri sendiri sehingga kebutuhan jasmani dan rohaninya terpenuhi
secara wajar.
3.
Cinta erotis
Cinta erotis merupakan
cinta yang sifatnya eksklusif (khusus), sehingga sering memperdayakan cinta
yang sebenarnya. Hal
ini disebabkan letak antara cinta dan nafsu tidak berbeda jauh. Kasih sayang
dalam cinta erotis merupakan kontak seksual yang asli sedangkan kasih sayang
yang ideal adalah bersumber pada cinta.
4.
Cinta keibuan
Kasih sayan yang
bersumber pada cinta keibuan terdapat pada cinta seorang ibu terhadap anaknya.
Ibu mendapatkan benih janin dari sang suami, setelah anaknya lahir maka dia
akan menmelihara anaknya dengan hati-hati dan penuh kasih sayang demi
keselamtan keturunannya.
5.
Cinta persaudaraan
Cinta ini
diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan manusia. Cinta persaudaraan tidak
mengenal batas-batas suku, bangsa atau agama, semua manusia adalah sama, yaitu
sebagai mahluk ciptaan Allah. Atas cinta yang demikian seseorang tidak
mempunyai rasa pamrih untuk berbuat baik kepada sesama.
Cinta Kepada Sesama Manusia
Cinta kepada sesama adalah perasaan simpati yang
melibatkan emosi yang mendalam Menurut Erich Fromm, ada empat syarat untuk
mewujudkan cinta kasih, yaitu:
1. Knowledge (pengenalan)
2. Responsibilty (tanggung jawab)
3. Care (perhatian)
4. Respect (saling menghormati)
1. Knowledge (pengenalan)
2. Responsibilty (tanggung jawab)
3. Care (perhatian)
4. Respect (saling menghormati)
Cinta antar
pribadi manusia menunjuk kepada cinta antara manusia mempunyai beberapa undur
yang sering ada dalam cinta antar pribadi tersebut yaitu
Þ Afeksi: menghargai orang lain
Þ Ikatan: memuaskan kebutuhan emosi dasar
Þ Altruisme: perhatian non-egois kepada orang lain
Þ Reciprocation: cinta yang saling menguntungkan
Þ Commitment: keinginan untuk mengabadikan cinta
Þ Keintiman emosional: berbagia emosi dan rasa
Þ Kinship: ikatan keluarga
Þ Passion: nafsu seksual
Þ Physical intimacy: berbagi kehidupan erat satu sama lain
Þ Self-interest: cinta yang mengharapkan imbalan pribadi
Þ Service: keinginan untuk membantu
Þ Afeksi: menghargai orang lain
Þ Ikatan: memuaskan kebutuhan emosi dasar
Þ Altruisme: perhatian non-egois kepada orang lain
Þ Reciprocation: cinta yang saling menguntungkan
Þ Commitment: keinginan untuk mengabadikan cinta
Þ Keintiman emosional: berbagia emosi dan rasa
Þ Kinship: ikatan keluarga
Þ Passion: nafsu seksual
Þ Physical intimacy: berbagi kehidupan erat satu sama lain
Þ Self-interest: cinta yang mengharapkan imbalan pribadi
Þ Service: keinginan untuk membantu
2. BENTUK CINTA
Cinta
sebenarnya tidak memiliki bentuk, melainkan cinta adalah ungkapan dari hati
seseorang kepada seseorang yang ia sayangi maupun kasihi. Tetapi banyak orang
yang mengartikan bahwa cinta mempunyai lambang atau bentuk. Bentuknya adalah
love atau bentuk hati. Tetapi mereka sendiri tidak tahu kenapa lambang cinta
digambarkan bentuk love.
3. CINTA DARI PERSEFEKTIF AGAMA
Cinta
menurut ajaran agama
Ada berbagai pandangan tentang cinta kasih itu sendiri, misalnya pada pandangan
agama. Ada beberapa pandangan cinta kasih menurut berbagai jenis agama, yaitu
sebagai berikut :
Agama Kristen
Dalam agama Kristen, ada berbagai macam jenis
cinta kasih itu sendiri, yaitu: True Love, False Love, dan Captive Love.
- True love adalah cinta yang memberi dampak positif dalam kehidupan seseorang; dia merasa berharga, dia lebih semangat dalam berkarier; mendorong untuk memiliki masa depan yang berkemenangan. True love selalu berakhir dengan kebahagiaan.
- False love adalah cinta yang menberikan dampak negatif dalam kehidupan seseorang; dia tidak maju, berkembang dalam dosa (seperti menjadi penipu, pembohong, berzinah karena cinta, malas belajar). False love selalu berakhir dengan kehancuran.
- Captive love adalah cinta yang membelenggu seseorang, sehingga tidak ada hal lain yang dipikirkan dan dikerjakan kecuali cinta. Cinta ini biasanya berakhir dengan kekecewaan.
Dan berikut adalah referensi ayat-ayat dalam
alkitab mengenai cinta kasih itu sendiri :
- Kasih sejati hanya ada dalam Yesus Kristus, Yohanes 3:16, “karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”.
- Jangan bangkitkan cinta sebelum waktunya, Kidung Agung 8:6-7, “Taruhlahaku seperti materai pada hatimu, seperti materai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kagairahanmu gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api Tuhan! Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk cinta, namun ia pasti akan hina”.
- Seseorang yang jatuh cinta harus hati-hati, 2 Samuel 13-1-6, “Sesudah itu terjadilah yang berikut. Absalom bin Daud mempunyai adik perempuan yang cantik, namanya Tamar; dan Amnon sangat tergoda, sehingga ia jatuh sakit karena Tamar; saudaranya itu, sebab anak perempuan itumasih perawan dan menurut anggapan Amnon mustahil untuk melakukan sesuatu terhadap dia. Amnon mempunyai seseorang sahabat bernama Yonadap , anak Simea kakak Daud. Yonadap itu seseorang yang sangat cerdik. Katanya kepada Amnon: “hai anak raja, mengapa engkau demikian merana setiap pagi? Tidakkah lebih baik engkau memberitahunya kepadaku?” kata Amnon kepadanya: “aku cinta kepada Tamar, adik perempuan Absalom, saudaraku itu”. Lalu berkatalah Yonadab kepadanya: “berbaringlah di tempat tidurmu dan berbuat pura-pura sakit. Apabila ayahmu datang menengok engkau, maka haruslah engkau berkata kepadanya: izinkanlah adikku Tamar datang memberi aku makan. Apabila ia menyediakan makanan didepan mataku, sehingga aku dapat melihatnya, maka aku akan memakan dari tangannya”. Sesudah itu berbaringlah Amnon dan berbuat pura-pura sakit. Ketika raja datang menengok dia, berkatalah Amnon kepada raja: “izinkanlah adikku Tamar datang barang dua kue di depan mataku, supaya aku memakannya dari tangannya.
- Cinta harus tegas, Yohanes 2:17, “maka teringatlah murid-muridNya, bahwa ada tertulis: ‘cinta untuk rumahMu menghanguskan aku"
Agama Islam
Muqaddimah, Inilah
Cinta Yang sebenar-benarnya, Cinta yang didasarkan atas keimanan dan ketaqwaan
manusia, Cinta seorang hamba kepada Sang Maha Pencipta, Cinta tanda syukur dan
tiada kuasa selain kuasaNya, Cintakan Allah adalah cinta yang tidak
pernah luntur dan abadi. Cinta selainnya adalah Cinta yang luntur dan berakhir.
Janganlah mencintai akan sesuatu terlalu berlebih lebihan sehingga mengurangi
cintamu kepada Allah. Mencintailah kamu kepadanya dengan makna Kecintaanmu
kepada Allah Yang Maha Pencipta dapat diartikan memandang segala sesuatu karena
Allah SWT semata sehingga apabila kamu mencintai seseorang, cintailah dia
dengan sebenar-benarnya karena Allah.
Berbicara mengenai cinta,
tentunya tidak akan lepas dari perbincangan kita cinta monyet yang menghiasai
dunia muda-mudi sekarang ini. Malah, tidak keterlaluan untuk dinyatakan, itulah
pespektif masyarakat terhadap cinta. Sedangkan cinta sebeginilah yang sering
mendorong pelakunya ke arah melakukan maksiat kepada Allah SWT. Sekotor itukah
cinta? Apakah cinta sebenarnya? Cinta sebenarnya adalah fitrah manusia sebagai
makhluk allah yang diciptakan untuk bersujud, bersyukur dan mengagungkan asma
Allah, bahwa tiada tuhan yang patut disembah melainkan Allah SWT, atas karunia
dan hidayahNya pulalah kita bisa hidup seperti sekarang ini, bagaimana udara
yang kita hirup untuk bernapas secara otomatis keluar dan masuk, bagaimana mata
kita bisa melihat keindahan dan alam dunia, pemberianNya tidak bias dikukur
dengan ukuran manusia, yang kesemuanya itu adalah bukti tanda tanda kekuasanNya
sehingga sepatutnyalah manusia bersyukur dengan melaksanakan perintahNya dan
menjauhi segala laranganNya, mengungkapan rasa cinta dengan memandang segala
sesuatu karena Allah SWT sehingga manusia tidak berlaku sombong dan jumawa atas
harta, pangkat, kedudukannya dan tidak lupa atas ni’matNya.
Kesenian cinta yang
didasari runtutan fitrah tanpa dicabul oleh hawa syahwat merupakan logo
kedamaian, keamanan dan ketenangan. Namun cinta seringkali diperalatkan untuk
melangsai keghairahan nafsu dan kebejatan iblis laknatullah. Demi kemakmuran
manusia sejagat, kita mesti menangani fenomena cinta dengan nilai fikrah yang
suci dan iman yang komited kepada Allah.
Permasalahan cinta antara
yang dihadapi secara serius oleh umat Islam hari ini. Pertentangan antara cinta
hakiki dan cinta palsu menyebabkan umat Islam menghadapi dilema perasaan yang
kronik. Krisis cinta palsu telah memapah umat Islam ke medan perpecahan yang
memusnahkan etika spritual-membunuh solidaritas dan menodai moral etika.
Individu mukmin sewajarnya peka terhadap kehadiran cinta di dalam jiwa. Cinta
yang berlogikkan nafsu dan syahwat semata-mata hanyalah cinta palsu yang penuh
jijik dan dihina.
Dalam Agama Islam, kita mempelajari bagaimana cara mencintai Allah yang
Maha Esa, Maha Agung dan Maha Bijaksana.
Cinta memang satu perkara yang tidak
pernah dapat dipisahkan dari kehidupan setiap manusia. Karena rasa cinta telah
dengan sendirinya tumbuh dan terus berkembang di dalam nurani setiap insan.
Namun, banyaknya para pengkhianat dan pendusta cinta yang melahirkan berbagai
cerita duka, hina dan nista, telah menimbulkan tanda tanya tentang cinta itu
sendiri. “Bagaimanakah sesungguhnya cinta dalam pandangan Islam? Apakah Islam
membolehkan cinta?”
Islam dengan wataknya yang melekat
dengan fitrah, jalan ruhani, dan aturan sakral memberikan pengakuan yang tegas
terhadap eksistensi cinta yang esensinya berakar dalam diri manusia. Bahkan,
Islam memberikannya warna indah, dan secara rinci membaginya ke dalam tiga
tingkatan, yaitu cinta kelas tinggi, cinta kelas mennegah, dan cinta kelas
rendah. Pembagian cinta seperti ini dapat dilihat melalui jendela sejarah.
Dapat dipantau pada setiap celah waktu, baik dulu maupun sekarang, sampai Allah
swt mewariskan bumi ini dengan segala potensi dan kekayaannya.
Cinta dan tiga tingkatan seperti yang
telah disebutkan diatas, sebenarnya bersumber dari firman Allah swt di dalam Al
Quran yang artinya:
“Katakanlah: Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah swt dan Rasul-Nya, dan dari jihad di jalan Allah, maka tunggulah sampai Allah swt mendatangkan keputusan-Nya.’ Dan Allah swt tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.” (QS. At Taubah (9): 24)
“Katakanlah: Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah swt dan Rasul-Nya, dan dari jihad di jalan Allah, maka tunggulah sampai Allah swt mendatangkan keputusan-Nya.’ Dan Allah swt tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.” (QS. At Taubah (9): 24)
Singkatnya, Islam telah memberikan
pengakuan secara tegas terhadap eksistensi cinta. Islam mengakui bahwa cinta
adalah fitrah yang berakar dalam diri manusia. Cinta adalah kepastian, yang
merupakan kebutuhan yang tidak dapat dielakkan. Sebab, dalam esensinya
tersimpan hikmah yang tidak terhitung jumlahnya, hikmah yang tentu saja
direncanakan dan diinginkan oleh Allah swt, sebagaimana firman Allah swt di
dalam Al Quran yang artinya:
“… (tetaplah atas) fitrah Allah swt yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah swt.” (QS. Ar Ruum (30): 30)
Demikian dikatakan oleh ‘Abdullah Nashih ‘Ulwan dalam bukunya yang berjudul “Islam dan Cinta”
“… (tetaplah atas) fitrah Allah swt yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah swt.” (QS. Ar Ruum (30): 30)
Demikian dikatakan oleh ‘Abdullah Nashih ‘Ulwan dalam bukunya yang berjudul “Islam dan Cinta”
Sebagai agama yang rahmatan lil
‘alamin, mustahil Islam melupakan masalah cinta yang merupakan salah satu akar
perdamaian antar sesama manusia ini. Islam yang mengemban misi sebagai rahmat
atau kasih sayang bagi seluruh alam sangat mengakui peranan dan keberadaan
cinta di hati setiap manusia.
Islam tidak memandang cinta sebagai
satu hal yang kotor atau hina. Dan cinta itu sendiri memang tidak akan pernah
bisa kotor, karena Allah swt telah menetapkannya sebagai salah satu fitrah bagi
manusia. Hanya saja, dalam kehidupan ini banyak orang yang sudah salah kaprah,
mereka telah berusaha menodai dan mengotori cinta dengan mengobral nafsu kotor
atas nama cinta. Namun sekali lagi, cinta tidak pernah kotor dan tidak akan pernah
dapat dikotori, karena Islam telah menempatkan ditempat yang suci, yaitu di
dalam nurani.
Dalam hal ini kita akan membahas beberapa
versi arti dari cinta.
Cinta diri, rasa ini berkaitan dengan rasa dorongan untuk menjaga dirinya. Ia mencintai segala yang mendatangkan kebaikan pada dirinya dan membneci segala sesuatu yang menghalanginya. Al Qur’an mengungkapkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya ini, sebuah kecenderungan untuk menuntut segala sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya sendiri, diantara adalah kecintaanya yang sangat terhadap harta, dan dapat mewujudkan segala keinginnannya untuk mencapai kesenangan dan kemewahan hidup, yang tertulis pada Al Qur’an surat Al ‘Adiyat 100:8) Namun hendaknya cinta manusia pada dirinya jangan berlebih-lebihan dan melewati batas, dan sepantasnya bila diimbangi dengan cinta pada orang lain dan berbuat kebajikan.
Cinta pada sesama manusia, agar kehidupan ini seimbang, serasi dan harmonis dengan manusia lainnya, maka manusia harus membatasi cinta terhadap dirinya sendiri dan rasa egoisnya dengan cara menyeimbngkan cinta dan kasih sayangnya pada orang-orang di sekitarnya, bekerja sama dan saling membantu. Al Qur’an menyerukan pada orang-orang yang beriman agar saling mencintai seperti cinta mereka pada diri mereka sendiri, yang sebenarnya mempunyai makna agar tidak berlebihan dalam mencintai diri sendiri.
Cinta seksual, rasa cinta ini berkaitan erat dengan rasa dorongan seksual. Merupakan cinta yang menjadi faktor utama dalam kehidupan berkeluarga sehingga dari keluarga ini terbentuk masyarakat dan negara. Cinta ini adalah merupakan emosi alamiah dalam diri manusia yang tidak dapat diingkari, di tentang dan ditekan, sehingga dalam agama diserukan untuk pengendalian dan penguasaan cinta ini yaitu dengan membentuk keluarga yang sah secara agama berupa sebuah pernikahan.
Cinta kebapakan, Para ilmu jiwa modern berpendapat dorongan kebapakan bukanlah dorongan fisiologis seperti halnya dorongan keibuan karena antara ayah dan anak tidak terjalin ikatan fisiologis seperti halnya hubungan anatar ibu dan anak pada saat ibu mengandung. Dorongan kebapakan lebih bersifat psikis, yang nampak dalam cinta ayah kepada anak-anaknya karena mereka sumber kesenangan dan kegembiraan, sumber kekuatan dan kebanggaan dan menjadi faktor yang penting dalamperan ayah dan kehidupannya. Biasanya cinta kebapakan nampak dalam perhatiannya, asuhan, nasehat dan pengarahan yang diberikan ayah kepada anak-anaknya untuk kebaikan dan kepentingan anak-anaknya tersebut.
Cinta diri, rasa ini berkaitan dengan rasa dorongan untuk menjaga dirinya. Ia mencintai segala yang mendatangkan kebaikan pada dirinya dan membneci segala sesuatu yang menghalanginya. Al Qur’an mengungkapkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya ini, sebuah kecenderungan untuk menuntut segala sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya sendiri, diantara adalah kecintaanya yang sangat terhadap harta, dan dapat mewujudkan segala keinginnannya untuk mencapai kesenangan dan kemewahan hidup, yang tertulis pada Al Qur’an surat Al ‘Adiyat 100:8) Namun hendaknya cinta manusia pada dirinya jangan berlebih-lebihan dan melewati batas, dan sepantasnya bila diimbangi dengan cinta pada orang lain dan berbuat kebajikan.
Cinta pada sesama manusia, agar kehidupan ini seimbang, serasi dan harmonis dengan manusia lainnya, maka manusia harus membatasi cinta terhadap dirinya sendiri dan rasa egoisnya dengan cara menyeimbngkan cinta dan kasih sayangnya pada orang-orang di sekitarnya, bekerja sama dan saling membantu. Al Qur’an menyerukan pada orang-orang yang beriman agar saling mencintai seperti cinta mereka pada diri mereka sendiri, yang sebenarnya mempunyai makna agar tidak berlebihan dalam mencintai diri sendiri.
Cinta seksual, rasa cinta ini berkaitan erat dengan rasa dorongan seksual. Merupakan cinta yang menjadi faktor utama dalam kehidupan berkeluarga sehingga dari keluarga ini terbentuk masyarakat dan negara. Cinta ini adalah merupakan emosi alamiah dalam diri manusia yang tidak dapat diingkari, di tentang dan ditekan, sehingga dalam agama diserukan untuk pengendalian dan penguasaan cinta ini yaitu dengan membentuk keluarga yang sah secara agama berupa sebuah pernikahan.
Cinta kebapakan, Para ilmu jiwa modern berpendapat dorongan kebapakan bukanlah dorongan fisiologis seperti halnya dorongan keibuan karena antara ayah dan anak tidak terjalin ikatan fisiologis seperti halnya hubungan anatar ibu dan anak pada saat ibu mengandung. Dorongan kebapakan lebih bersifat psikis, yang nampak dalam cinta ayah kepada anak-anaknya karena mereka sumber kesenangan dan kegembiraan, sumber kekuatan dan kebanggaan dan menjadi faktor yang penting dalamperan ayah dan kehidupannya. Biasanya cinta kebapakan nampak dalam perhatiannya, asuhan, nasehat dan pengarahan yang diberikan ayah kepada anak-anaknya untuk kebaikan dan kepentingan anak-anaknya tersebut.
Cinta pada Allah SWT, Cinta pada Allah SWT adalah puncak dari rasa cinta
manusia yang paling bening, jernih dan dalam. Tidak hanya dalam shalat, doa nya
saja, tetapi juga dalam segala tindakan dan tingkah lakunya. Semua tindakan,
sikap dan tingkah laku ditujukan kepada Allah SWT dan mengharapkan penerimaan dan
keridha-anNya seperti yang tercantuma dalam surat Ali Imran ayat 31
“katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikuti aku, niscaya Allah
mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah maha pengampun lagi maha
penyayang” (QS Ali Imran 31) Cinta yang iklas manusia pada Allah SWT akan
membuat kekuatan pendorong dalam kehidupan dan menundukan semua bentuk
kecintaan yang lain.
Cinta kepada Rasul, Rasul adalah utusan Allah SWT sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta, cinta terhadap rasul adalah cinta manusia setelah cinta terhadap Allah SWT, hal ini karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral dan sifat-sifat luhur lainnya.
Cinta kepada Rasul, Rasul adalah utusan Allah SWT sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta, cinta terhadap rasul adalah cinta manusia setelah cinta terhadap Allah SWT, hal ini karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral dan sifat-sifat luhur lainnya.
4.
KASIH SAYANG
Kasih sayang
menurut W.J.S. Poerwadarwinta dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah
kasih sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Ada beberapa
macam bentuk kasih sayang bentuk itu sesuai dengan kondisi penyayang dan yang
disayangi.
Dalam kehidupan
rumah tangga sayang merupakan kunci kebahagiaan. Dalam kasih sayang
masing-masing pihak dituntut untuk memiliki tanggung jawab, pengorbanan,
kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka sehingga keduanya
merupakan kesatuan yang bulat dan utuh. Jika salah satu unsur itu hilang maka
akan mengancam kebahagiaan rumah tangga.
5.
KEMESRAAN
Kemesraan berasal dari kata mesra, yang berarti erat dan karib.
Kemesraan berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib.
Kemesraan atau keakraban berarti keadaan yang mempererat hubungan. Kemesraan
bersumber pada rasa cinta kasih dan merupakan realisasi yang nyata.
Untuk mewujudkan
kemesraan yang sempurna maka diperlukan beberapa langkah, antara lain dengan
kontak mata, berbicara, dan bersentuhan. Dengan begitu maka manusia akan bisa
mengetahui lawannya untuk bercinta dan berkasih sayang. Selain itu juga perlu
menggunakan seni mencintai. Setiap manusia pasti memiliki cara tersendiri untuk
mewujudkan kemesraan yang mereka inginkan.
Filsuf Rusia, Salovjev dalam bukunya ”MAKNA KASIH”
mengatakan ”jika seorang pemuda jatuh cinta pada seorang gadis secara serius,
ia terlempar keluar dari cinta itu sendiri. Ia mulai hidup
untuk orang lain.
Ada beberapa
tingkatan kemesraan, diantaranya adalah sebagai berikut:
1.
Kemesraan pada tingkat remaja
Kemesraan pada masa remaja meningkat
ketika seorang anak mengalami masa pubertas, yaitu ketika organ kelamin
mengalami ketegangan. Jika seorang remaja tidak hati-hati maka bisa menyababkan
ia terjerumus kedalam jurang nafsu semata. Hal ini karena adanya cinta erotis
yang berlebihan.
2.
Kemesraan dalam rumah tangga
Pada masa lampau perkawinan dilakukan
melalui proses perjodohan yang biasanya bersifat memaksa. Sehingga sangat
sulit untuk mewujudkan kemesraan antar pasangan suami istri. Tapi seiring
berkembangnya zaman tradisi tersebut semakin hilang. Sekarang seorang remaja
bebas menentukan siapa yang menjadi pasangan hidupnya. Sehingga mereka bisa
mewujudakan rasa kemesraan sebagai suami istri. Tapi adakalanya hubungan sumi
istri tidak mesra dan harmonis lagi. Hal ini disebabkab oleh beberapa faktor,
yaitu: faktor fisik, psikis dan faktor sosial.
3.
Kemesraan lanjut usia
Pendapat lama mengatakan jika orang sudah lanjut usia
maka sudah tidak patut lagi bermesraaan, kebanyakan mereka takut kalau
ditertawakan oleh anak cucunya. Tapi sekarang hal itu sudah tidak sesuai zaman
lagi. Justru lanjut usia harus memelihara kemesraanya. Kemesraan itu dapat
diwujudkan dalam makan, duduk, jalan-jalan,menonton televisi, atau membaca
koran bersama.
6.
PEMUJAAN
Pemujaan adalah salah satu manifestasi
cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual.
Pemujaan berasal dari kata puja. Menurut W.J.S.
Poerwadarminta di dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, puja berarti
penghormatan atau memuja dewa-dewa atau berhala. Dalam perkembangannya pemujaan
dapat ditujukan kepada orang yang dicintai, pahlawan, dan Tuhan Yang Maha Esa.
Pujaan atas dasar cinta kasih pada umumnya diberikan
kepada orang yang pertama kali dicintai. Jika orang suka mengobral cinta maka
akan sulit membedakan mana cinta pertama dan cinta terakhir. Selain kepada
pujaan hati pujaan juga diberikan kepada pahlawan. Terutama pahlawan yang gagah
berani dan gugur untuk nusa dan bangsanya. Sehingga ia diabadikan dalam buku
sejarah atau lagu.
Ø PEMUJAAN KEPADA TUHAN adalah wujud cinta manusia kepada
Tuhan. Pemujaan kepada Tuhan adalah inti dari segala pemujaan, karena manusia
tidak pernah terlepas dari campur tangan Tuhan. Tuhan adalah pencipta segala
sesuatu, maka kita wajib untuk menyembahnya.Di dalam Al –Qur’an di jelaskan
dalam beberapa ayat mengenai hal ini, diantaranya adalah:
a.
Surat Al-Furqan ayat 59-60
”Dia yang
menciptakan langit dan bumi beserta apa-apa diantara kedunya dalam enam masa.
Kemudian Dia bertahta di dalam singgasana-Nya. Dia Maha Pengasih, maka
bertanyalah kepada-Nya tentang soal-soal apa yang belum kamu ketahui. Sujudlah
kepada Tuhan Yang Maha Pengasih”
b. Surat Al-Mukminun ayat 98
”Dan aku
berlindung kepada-Mu, Ya Tuhanku, dari kehadiran mereka didekatku”
c. Surat An-Nur ayat 41
”Apakah engkau tidak tahu bawasanya Allah itu dipuja
oleh segala apa yang ada di langit dan di bumi....”
- Cara pemujan
Pemujaan dapat dilakukan sesuai dengan
kepercayaan, situasi dan kondisi. Umat islam dengan cara sholat, kristen berdoa di gereja
sambil memegang salib, hindu dan budha semedi dan sebagainya.
- Tempat pemujaan
Umat islam beribadah di masjid, kristen
di gereja, hindu di pura, budha di wihara atau candi, konghuchu di loteng dan
orang-orang tradisional mengadakan ritual di tempat-tempat yang dianggap
kramat.
- Berbagai seni sebagai manifestasi pemujaan
Seperti yang telah dikemukakan cinta
menimbulkan daya kreatifitas. Manusia mewujudkan seninya dengan membuat arca,
patung, dan seni tari yang tujuannya adalah untuk memuja Tuhan. Misalnya
beberapa tarian di Bali yang di lakukan untuk ritual keagamaan dan untuk
kalangan tertutup.
7.
BELAS KASIH
Belas kasihan, welas asih, atau kepedulian adalah emosi manusia yang
muncul akibat penderitaan orang lain. Lebih kuat daripada empati, perasaan ini
biasanya memunculkan usaha mengurangi penderitaan orang lain.
Misalnya kita melihat seseorang yang sedang mengendarai sepeda dan terjatuh tentunya kita sebagai orang yang memiliki rasa belas kasihan akan membantu orang yang terjatuh tersebut dengan membantunya berdiri dan apakah keadaanya baik baik saja.
Misalnya kita melihat seseorang yang sedang mengendarai sepeda dan terjatuh tentunya kita sebagai orang yang memiliki rasa belas kasihan akan membantu orang yang terjatuh tersebut dengan membantunya berdiri dan apakah keadaanya baik baik saja.
Dari
persefektif berbagai agama :
Dalam surat Yohanes dijelaskan ada 3
macam cinta:
1) Cinta Agape ialah
cinta manusia kepada Tuhan.
2) Cinta Philia ialah
cinta kepada ibu bapak (orang tua) dan saudara.
3) Dan ketiga cinta erros
atau amor ini ialah cinta antara pria dan wanita.
Beda antara cinta amor dan eros ini adalah citna eros
cinta karena kodrati sebagi laki-laki dan perempuan, sedangkan cinta amor
karena unsur-unsur yang sulit dinalar, misalnya gadis normal yang cantik
mencintai dan mau menikahi seorang pemuda yang kerdil. Cinta terhdap sesama
merupakan perpaduan cinta agape dan cinta philia. Cinta sesame ini diberikan
istilah belas kasihan untuk membedakan antara cinta kepada orang tua,
pria-wanita, cinta kepada Tuhan. Dalam cinta kepada sesama ini diberi istilah
belas kasihan, karena cinta disini buka karena cakapnya, kayanya, cantiknya,
melainkan karena penderitaannya.
BAB III
KESIMPULAN
Cinta kasih adalah
suatu hal yang dibutuhkan oleh semua orang baik itu anak kecil maupun orang
dewasa.Di dalam menjalani hidup manusia memerlukan cinta, kasih sayang,
kemesraan, dan pemujaan. Semua itu dapat diwujudkan antara sesama manusia,
binatang tumbuhan dan dengan makhluk lainya, sedangkan wujudnya yang paling
penting adalah hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Cinta memang sesuatu yang indah dan
mulia, hanya ukuran dan nilai cinta berbeda beda. Cinta, khususnya antara dua
pasang kekasih, terutama bila terjadi diantara dua remaja, kaum muda, maka
seolah seolah dunia ini hanya mereka berdualah yang ada dan yang memilikinya.
Berdasarkan definisi-definisi tentang
manusia diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan mengenai definisi
manusia,manusia adalah makhluk hidup yang diciptakan oleh tuhan(Allah SWT) yang
melalui proses dengan dilengkapi oleh akal pikiran yg membedakanya dengan
makhluk lain yang ditugaskan sebagai kalifa dibumi.
Cinta merupakan dorongan luhur bagi seseorang untuk menuju
kematangan,untuk menjadi sesuatu dalam dirinya sendiri maupun orang lain.
. Cinta sebagai keperluan fundemantal
memang tidak mudah diterangkan atau didefenisikan.
Hubungan cinta kasih yang timbul antara
dua jenis manusia yang berbeda kelamin dapat dibedakan dalam empat macam
pertumbuhan cinta, yaitu :
a. Cinta kasih karena kebiasaan
b. Cinta kasih karena penglihatan
c. Cinta kasih karena kepercayaan
d. Cinta kasih karena angan-angan
Manfaat adanya perasaan cinta kasih antar sesama :
1.Menumbuhkan rasa saling menyayangi terhadap sesame
2.Mewujudkan kedamaiian dan ketentraman
lingkungan
3.Memberikan rasa bahagia dan nyaman
dalam keluarga
4.Dapat menguatkan talisilaturahmi
4.
Memberikan efek sehat terhadap tubuh
DAFTAR PUSTAKA
Ath-Thahir, F. Muhammad. 2005. Biarkan
Cinta Bersemi. Jakarta: Maghirah Pustaka
Widagdho, Djoko, dkk. 2008. Ilmu
Budaya Dasar. Jakarta: Bumi Aksara
H. Mustofa, Ahmad. 1999. Ilmu Budaya Dasar.
Bandung: Pustaka Setia
http//www.Harun Yahya-Keindahan dalam Kehidupan
http//www.sukandia.com
M. Mustopo, Habib. 1983. Ilmu Budaya Dasar. Surabaya:
Usaha Nasional
Muhammad, A. Kadir. 2005. Ilmu Sosial Budaya Dasar.
Bandung: PT. Citra Aditya Bakti
http://iiam.blogdetik.com/2011/03/01/manusia-dan-cinta-kasih/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar